Senin, 13 Januari 2014

PUISI DEJAVU LIRIK NOKTAHKU



DeJavu Lirik noktahku

Jemari kecilku lentik menari diantara grid-grid gitar, telah fasih memainkanya bilik-bilik lagu bernotasi ini. Mataku pun terpejam, menelaah syair dalam angan imaji setelah intro pertama kulalui. Mencoba meretas, arti demi arti dari setiap noktah yang memuisi, lalu;
****
"a blinding, flash of with light, lit up the sky over Gaza toninght".
"people, running for cover, not knowing whether they're dead or alive"
***
Dan bibirku pun mulai berucap memecah dingin malam sepi nan sunyi, sepenggal syair pertama, chorus;
"huUFptsss. .", aku menghela nafas, mataku masih terpejam tenggelam dalam syair-syair berikutnya.
Lagi kulanjutkan petikan gitarku, mulai masuk intro kedua.
Aku bernyanyi, teruntuk sahabatku jauh di negeri sana tempat matahari tenggelam. Mereka saudaraku yang dihantui ketakutan, mereka saudaraku yang dicengkeram kuasa mencekam, pun juga mereka saudaraku yang keluarganya terbunuh hingga jasad-jasad penuh tanpa ruh. Merekalah saudaraku kaum ternestapa, sengsara karena ego para penguasa. Perang-perang berdarah hanya demi sebongkah tanah. Lupalah akal-akal kaum serakah pada segala anugerah.
****
"Setiap syair kulantunkan adalah doa pun harapan", masih dalam anganku yang hanyut.
"Dengarkanlah saudaraku, aku bernyanyi. Sebuah nyanyian tentang duka bahwa aku disini juga terluka. Aku hanya bisa bernyanyi, agar mereka para monarki yang tak berhati pun bisa mengerti. Tapi maaf saudaraku, jiwa mereka ternyata telah mati, terbunuh ego dan nafsu diri ",cetus anganku senada dengan lagu.
***
"Sekaranglah saudaraku!!Kita mulai lagi, reFF bait pertama penggugah asa",bisikku pada sang malam.
"we will not go down, in the night without a fight. . .",
"you can burn up or mosques and our homes and our schools, but our spirit will never die. .",
"we will not go down, in Gaza tonight".
****
Saat intro; tiba-tiba membangkitkan ruh seisi badan, sembari kembali aku teriakan dalam hati.
"Teman mari kita lawan. Kamu disana tak sendirian. Asa separuh dunia pun menyerta. Kawan bernyanyilah, jangan menyerah. Seperti doaku yang tak pernah mati terkirim untuk langkah dan nafasmu di medan laga. Seperti aku yang jua tak terdiam, selalu menyampaikan arti kedamaian lewat sebuah nyanyian. Lewat lagu ini kubasuh rindumu akan ketenangan, lewat lagu ini kukobarkan semangatmu penuh kekuatan".
"Kita tidak akan diam menyerah, tak kan ku biarkan musuh anggap kita lemah. Bersama luka, darah yang menyatu dalam tanah. Bersama tangis, rintih yang memadu bersama udara. Kita selesaikan, ambil pekaranganmu. Jiwa raga syair laguku adalah doa penyerta langkah kita", teriakku di kedalaman hati yang terbakar emosi.

Saat reff terakhir usai kunyanyikan, saat itulah aku tersadarkan. Ku buka mata, kutengguk segelas air putih dimeja. Mencoba membenah emosi yang sesaat ikut berlari dalam nadi.
Tak terasa, air luh menitih dari sudut kelopak mataku malam ini. Miris merasakan kisah tenang saudaraku terenggut tragis.
***
Petikan gitar dan syair lagu " we will not go down_michael heart" pun berlalu.
Angin membawa asaku pun doa dihariban Sang Pencipta. Sisa emosi perjuangan dalam setiap bait, nada , syair, iramanya masih terasa dalam anganku.

0 komentar:

Posting Komentar